29 Mei 2014

mereka bilang saya gagal snmptn

kemarin, tepatnya tanggal 28 Mei 2014 beranda fb author dipenuhi dengan status-status tentang snmptn.
sama juga, waktu author periksa timeline twitter.
ada yang upload foto hasil print screen-an laman snmptn, terus nulis "alhamdulillah diterima di blahblahblah"
ada yang pasang status "belum rejekinya, semangat sbmptn!"
ada juga yang nulis statusnya udah kaya dunia mau berakhir.


bagi sebagian orang, snmptn emang menggembirakan banget.
gimana enggak?
hei. kita tinggal setorin hasil belajar kita selama di SMA, terus nunggu sambil kipas-kipas, dan tiba-tiba dapet kabar bahwa salah satu universitas negeri menerima kita.
siapa yang nggak mau?
siapa yang nggak seneng?
selain berbagai kemudahan itu, efeknya adalah kita nggak perlu lagi belajar tes seleksi yang kadang-kadang harus keluar kota. orang tua juga nggak perlu ngeluarin uang tambahan buat daftar tes sana-sini. mereka pasti seneeeeng banget tau kita diterima. yakan?

sayangnya hidup nggak semulus itu, nak..
ada putih ada hitam, ada senang ada sedih, ada yang diterima ada yang........
ditolak.
yang ditolak ini yang nggak enak.

 ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
dulu author juga merasakan kok.
saat temen-temen author dengan bangganya pasang status disana-sini.
saat temen-temen author dikasih selamet sana-sini.
author cuma bisa nangis.
NANGIS?
* ya biasa aja kali nulisnya -_- *
kalo yang merasa nangis itu berlebihan, silahkan coba sendiri dan rasakan sensasinya ._.

author dulu juga sama kaya temen-temen author kok, buka laman snmptn berkali-kali siapa tau ada perubahan dari MAAF menjadi SELAMAT.
meyedihkan bgt.

nggak usah keheranan gitu lah.
ini wajar kali, mungkin karena sebelumnya author optimis bisa dapet.
tapi pada akhirnya....
ah luka lama.
author juga saat itu merasakan kalau
DUNIA INI TIDAK ADIL
tau nggak? temen-temen author yang rapornya tidak lebih baik dari author mendapatkan apa yang mereka inginkan. sedangkan author.....

tapi waktu itu author berpikir.
author nggak bisa terpuruk kaya gini terus, keadilan Allah itu nyata kan?
mungkin Allah sudah mempersiapkan sebuah kado terindah di depan sana.
*sok positif bgt sih*
*yaudah sih*

author akhirnya bangkit.
belajar semampu author, lalu sampai pada kisah SBMPTN yang amat panjang.
nah, dari sbmptn itulah author mendapatkan kejelasan tentang hidup-ini-mau-dibawa-kemana.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
efek kita ditolak snmptn emang banyak banget.
salah satunya adalah kita jadi pesimis.
kita jadi takut gagal, jadi pas sbmptn kita daftar di univ. yang sekiranya gampang buat masuk.
sampai kadang-kadang, kita daftar ke prodi yang sebenernya kita nggak terlalu pengin.
ini yang salah.
kita jangan asal-asalan ketika kita seperti nggak punya harapan lagi.
justru saat itulah Allah menguji kesungguhan kita.

man jadda wajada

siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil

dan.. nggak semua efek ditolak itu menyedihkan, kok.
kita jadi bisa ambil hikmah dari itu semua.
kaya author nih..
sekarang author tau kenapa author nggak dilolosin snmptn *jelasjelasmasihpahit*
author sekarang ditempatkan di tempat yang nyaman, bersama orang-orang baik.
karena nggak lolos snmptn juga, author masih bisa merasakan puasa ramadhan penuh dirumah.
selalu ada alasan untuk setiap kejadian :)

buat yang nggak lolos snmptn, jangan sedih!
masih ada sbmptn, umptn, um swasta, ada tes ikatan dinas juga kan?
masih banyak jalan menuju sukses.
nggak lolos snmptn itu bukan sebuah kegagalan.
kegagalan adalah saat kita sudah berhenti berusaha (Viena, 2014)
yosh! semangat ya adek-adek!
belajar yang rajin, ibadah ditingkatkan, insyaAllah ada buah yang manis setelah ini! :))
Allah itu adil.

kalo kata Tere Liye di novelnya 'rembulan tenggelam di wajahmu'
"kehidupan ini selalu adil, keadilan langit mengambil berbagai bentuk. Meski tidak semua bentuk itu kita kenali, tapi apakah dengan tidak mengenalinya kita bisa berani-beraninya bilang Tuhan tidak adil?"
 cmiiw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar